Pekerjaan Ramah Lingkungan





Hai guys engga kerasa kan udah masuk pertengahan bulan februari 2021. Jadi gimana kalian sama pekerjaan kalian ? Udah tahun belum tentang Green Jobs ? Kalau belum tahu, dan mau kepo - kepo yuk baca sampai selesai ya manteman ! 


Climate Change, global warming, dan berbagai isu lingkungan lainnya sukses menjadi primadona dalam satu dekade terakhir. Berkembangnya isu lingkungan ini akhirnya memunculkan berbagai program, kebijakan dan teori yang terkait dengan pelestarian lingkungan. Berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, bahkan akademisi, berlomba-lomba menciptakan program yang seringkali diawali oleh kata “green”. Sebut saja green supply chain, green plastic bag, green audit, green city, green development, dan berbagai “green” lainnya. Tren “green” ini pula yang akhirnya melahirkan istilah Green Jobs.





Green Jobs adalah suatu penamaan [labeling] yang dilakukan ILO (International Labor Organization) untuk pekerjaan-pekerjaan yang dapat dikategorikan sebagai pekerjaan pelestarian lingkungan. Bentuknya berbagai macam. Seperti pekerjaan reboisasi, pengolahan limbah, daur ulang sampah, pertanian organik, penanam bakau, dan berbagai pekerjaan yang berorientasi lingkungan lainnya. Labeling ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, bahwa ada berbagai lapangan usaha yang secara bisnis menguntungkan dan secara lingkungan melestarikan.




    Hampir semua pekerjaan manusia sudah banyak yang di gantikan oleh mesin lho manteman, contohnya seperti yang sudah terjadi saat ini : kasir penjaga gerbang tol itu lho sudah berganti menjadi palang pintu otomatis kan , terus adalagi kasir parkir yang ada di mall dan perkantoran gedung juga kan sudah menjadi mesin yang otomatis itu. Nah sekarang di jaman yang modern saat ini sudah banyak perkembangan teknologi. Seperti saat pandemi saat ini, dimana hampir semua orang bekerja dari rumah. Contohnya blogger, kan dari rumah juga kerjanya hehe. 
 

Potensi Green Jobs sangatlah besar. Menurut data yang dikeluarkan ILO, pasar global untuk barang dan jasa berwawasan lingkungan saat ini mencapai US$ 1.370 Milyar per tahun. Diperkirakan pada tahun 2020 akan mengalami peningkatan hingga US$ 2.700 Milyar. Setengah dari pasar ini terkait dengan efisiensi energi dan keseimbangan di bidang pengelolaan transportasi, pasokan air, sanitasi dan limbah berkelanjutan.

 



Dikutip dari The Jakarta Post, Menteri Ketenagakerjaan pada Kabinet Kerja Hanif Dhakiri mengatakan dalam forum bahwa kampanye pekerjaan yang ramah lingkunganakan sesuai dengan revolusi industri 4.0, di mana pekerjaan tidak hanya berdampak pada kesejahteraan, tetapi juga memastikan pelestarian lingkungan di masa mendatang. Dengan peluang yang sangat besar pada sektor green jobs, sektor ini tentu saja dapat menjadi alternatif pekerjaan bagi para milenial di tengah sulitnya mencari pekerjaan.

Bidang-bidang pekerjaan yang berpotensi menjawab masalah perubahan iklim dan lingkungan adalah pemulihan stok dan konstruksi hijau, pengolahan limbah dan daur ulang, transportasi umum, pemulihan konstruksi hijau, pertanian dan produksi pangan yang berkelanjutan, kehutanan yang berkelanjutan (bersertifikasi) meserta ncegah deforestasi, pengelolaan manufaktur dan rantai pasokan, suplai dan efisiensi energi serta pelestarian biodiversitas dan ekosistem. Untuk para milenial yang tinggal; di perkotaan namun ingin turut melestarikan lingkungan juga dapat menjajal urban farming sebagai langkah awal memulai green jobs. Green jobs sudah ada di kawasan Asia Pasifik contohnya para penanam bakau dalam program adaptasi iklum di Vietnam dan teknisi sistem energi matahari di China.


Comments

Popular posts from this blog

Akhirnya Aku Naik Mobil Tanpa Awak di The Breeze BSD City

FWD Launching Platform Digital SME Connect untuk UMKM

Bolu Kukus Nusa Rasa, Kue Rasa Special untuk setiap kebersamaan