Hari Tanpa Tembakau Sedunia dan Workshop bersama Blogger serta kunjungan ke RS Dharmais

  Hai teman - teman semuanya kembali lagi sama aku disini hehe, sesuai dengan tema diatas maka aku akan membahas tentang Hari Tanpa Tembakau Sedunia dan Kanker Payudara & Penyakit Tidak Menular (PTM). Yang aku pelajari dari Kementerian Kesehatan RI dan Rumah Sakit Kanker "Dharmais" .


     Hari pertama bertempat di sebuah hotel royal kuningan Jakarta, aku dapat hadir dan mendengarkan pemaparan tentang Hari Tanpa Tembakau Sedunia bersama Kementerian Kesehatan RI dan Teman teman blogger lainnya.
     Kalian udah pada tahu belum? Kalau Penyakit Tidak Menular (PTM) bisa menyebabkan kematian lho guys! Kenapa coba ya maka nya kalian harus baca ini sampai habis ya hehe.
       Akibat Konsumsi Garam Berlebih (Maksimal 5 g atau setara 2000 mg Natrium Untuk Terhindar Dari PTM)
 - Pembuluh darah menjadi tidak elastis, akibatnya terjadi peningkatan tekanan darah berhubungan dengan penyakit jantung&stroke
- Peningkatan jumlah cairan dalam tubuh, akibatnya ginjal bekerja keras dalam menyeimbangkan cairan tubuh
- Mengganggu penyerapan beberapa mineral

   Akibat Konsumsi Gula Berlebih (Maksimal 50 g Untuk Terhindar dari PTM)
 Sarapan yang manis-manis produksi hormon meningkat;Mengantuk.
 Selalu makan yang manis produksi hormon insulin meningkat; menurunkan kadar glukosa darah sekaligus;kelelahan. Sering makan dengan makanan yang manis-manis produksi hormon Dopamin Meningkat
 Adiksi terhadap gula berlebih. Energi Tinggi, Perut Buncit, Diabetes Mellitus

      Seramkan guys kalau kita terlalu banyak mengkonsumsi Garam dan Gula bisa menyebabkan timbulnya beberapa penyakit (PTM) Penyakit tidak menular, maka dari itu kita konsumsi lah secukupnya ya agar hidup sehat:)









       Mulai sekarang kita harus Mendeteksi Dini Kanker Payudara, agar kita tahu apakah kita sehat atau ada masalah dengan penyakit ini. Kanker Payudara terdiri dari 3 unsur yaitu kelenjar pembuat air susu, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara yang mengikat kelenjar-kelenjar menjadi satu- kesatuan. Keseluruhan payudara dibungkus oleh kulit payudara. Saluran kelenjar akan bermuara pada puting susu yang berada di tengah daerah kulit yang berwarna lebih gelap (areola). Kanker Payudara adalah keganasan yang berasal dari kelenjar, saluran kelenjar, dan jaringan penunjang payudara tidak termasuk kulit payudara.

   Gejala :
 1. Adanya benjolan di Payudara
 2. Keluar cairan yang tidak normal dari puting susu, cairan dapat berupa nanah, darah, cairan encer atau keluar susu pada ibu yang tidak hamil atau tidak sedang menyusui
 3. Perubahan bentuk dan besarnya payudara
 4. Kulit payudara mengeras seperti kulit jeruk
 5. Puting susu tertarik ke dalam
 6. Luka pada payudara yang tidak sembuh-sembuh

      Faktor Resiko :
   Penyebab pasti dari kanker payudara belum diketahui, tetapi ada beberapa faktor risiko untuk terjadinya kanker payudara, yaitu:
 1. Mendapat haid pertama pada umur kurang dari 12 tahun
 2. Mengalami mati haid setelah umur 55 tahun
 3. Tidak menikah
 4. Tidak pernah melahirkan anak
 5. Melahirkan anak pertama sesudah umur 30 tahun
 6. Tidak pernah menyusui anak
 7. Pernah mengalami operasi payudara yang disebabkan oleh kelainan jinak atau tumor ganas payudara
 8. Diantara keluarga ada yang menderita kanker
 9. penggunaan terapi hormonal (termasuk KB, pil, suntik, implant) dalam jangka waktu yang lama

   Deteksi Dini :
      Kanker Payudara pada tahap awal tidak menimbulkan gejala apapun, namun bersamaan dengan berkembangnya penyakit akan timbul gejala yang menyebabkan perubahan pada payudara. Untuk itu dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan deteksi dini secara rutin.

       Apa saja  yang bisa di lakukan?
 1. Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Setiap wanita dianjurkan untuk melakukan SADARI secara teratur sebulan sekali setelah selesai haid, dan bagi yang telah mati haid (menopause) hendaknya dilakukan pada tanggal tertentu yang mudah diingat dari setiap bulannya.
     "Kanker Payudara yang di temukan pada stadium dini dan dapat diobati dengan cepat dan tepat akan memberikan hasil memuaskan"
 2. Pemeriksaan Payudara oleh Dokter atau Tenaga Terlatih (bidan/perawat) Jika menemukan benjolan di payudara saat SADARI, segera periksakan diri Anda ke dokter atau tenaga kesehatan terlatih. Dokter/tenaga medis terlatih akan memberikan saran yang tepat untuk pemeriksaan diagnostik selanjutnya.
 3. Mammografi merupakan pemeriksaan radiologi menggunakan Sinar-X untuk pemeriksaan payudara. Gambaran diambil dari arah samping dan atas untuk masing-masing payudara. Adanya gambaran mikroklasifikasi mungkin merupakan tanda dini. Mammografi dilakukan pada wanita berusia diatas 35 tahun.

   Bagaimana jika hasil pemeriksaan positif menunjukkan kelainan? Segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan dan tindakan selanjutnya.

     SADARI
     Apakah SADARI dan mengapa harus dilakukan? Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) merupakan salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya kelainan pada payudara. Pemeriksaan ini dilakukan sendiri oleh pasien di rumah setiap bulan. Bagi wanita yang masih haid, pemeriksaan dilakukan setelah selesai haid. Bila sudah menopause, SADARI dilakukan setiap tanggal tertentu yang mudah diingat, misalnya setiap tanggal 1 atau setiap tanggal kelahiran.

    Keadaan apa yang harus menjadi perhatian? Pada saat melakukan SADARI, yang harus menjadi perhatian adalah keadaan-keadaan seperti seperti dibawah ini:
 1. Teraba benjolan
 2. Penebalan Kulit
 3. Perubahan ukuran dan bentuk payudara
 4. Pengerutan kulit
 5. Keluar cairan dari puting susu
 6. Penarikan puting susu
 7. Nyeri
 8. Pembengkakan lengan atas
 9. Teraba benjolan di ketiak atau di leher

     Jika di temukan kelainan-kelainan seperti tersebut diatas atau terasa ada perubahan dibandingkan dengan keadaan pada bulan sebelumnya, maka segera periksakan diri ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
 
   Penatalaksanaan Operasi/Bedah
  Definisi : Tindakan operasi /pembedahan adalah seni dan pengetahuan penanganan penyakit, cedera dan kelainan bentuk dengan cara operasi dan instrumentasi.
    Tujuan : Tindakan operasi / pembedahan pada penyakit tumor/kanker, yaitu:
  1. Pencegahan: Adalah tindakan operasi yang dilakukan pada pasien yang belum didiagnosa menderita kanker, dengan tujuan untuk mencegah agar penyakit yang ada tidak menjadi kanker pada masa mendatang. Contoh: Operasi memotong sebagian usus besar/kolon yang menderita atau terdapat polyposis.
 2. Diagnosis : Adalah tindakan operasi yang bertujuan menegakan diagnosa atau menentukan jenis penyakitnya. Contoh: Biopsi cara terbuka; Biopsi cara tertutup (endoscopy/laparaskopy)
 3. Pengobatan/Therapy :
A. Kuratif : Adalah tindakan operasi yang bertujuan untuk mengobati atau mengatasi penyakit yang ada dengan harapan kesembuhan. Contoh: Eksisi, operasi pada kasus stadium dini/awal.
B. Paliatif : Adalah tindakan operasi yang bertujuan untuk mengurangi gejala, karena harapan kesembuhan sudah sangat kecil. Contoh : Colostomy, tracheostomy .

  Jenis pembiusan/anestesi
1. Pembiusan umum: pasien tidak sadar total, seluruh bagian tubuh terbius
 Misalnya : Mastektomy, laparatomy, dll.
2. Pembiusan lokal : hanya area yang akan diincisi yang baal
Misalnya : angkat tahi lalat, operasi katarak, dll.
3. Pembiusan blok : sebagian tubuh yang meliputi beberapa organ terbius
Misalnya : Operasi caesar, amputasi kaki bawah, dll.
 
 Jenis perawatan pada pasien operasi
1. Perawatan Sehari (One Day Care)
Pasien tidak perlu rawat inap, tetapi cukup dirawat satu hari atau beberapa jam.
2. Rawat Inap
 Pasien harus rawat inap untuk persiapan operasi. Dilakukan pada operasi besar atau operasi pasca bedah yang lebih berat.

  Persiapan Sebelum Operasi
1. Persiapan administrasi
🌼 Untuk pasien rawat inap, petugas ruang rawat mendaftarkan rencana operasi ke kamar operasi minimal sehari sebelum hari dilakukannya operasi.
🌼 Pasien telah menyelesaikan administrasi atau taksiran biaya operasi terlebih dahulu.
🌼 Pasien dan keluarga membuat Informed Consent / Surat Persetujuan Tindakan.
- Untuk pasien dewasa sadar & kooperatif : harus pasien sendiri yang tanda tangan.
- Ada tanda tangan saksi. Buat dua buah (untuk tindakan operasi dan untuk tindakan Pembiusan)
- Dua buah foto copy KTP pasien atau keluarga yang bertanggung jawab bagi pasien anak/ tidak sadar/ tidak kooperatif.
2. Persiapan Fisik/Pasien
 🌼 Pemeriksaan Laboratorium DLL, BT-CT, LFT, RFT dll
🌼  Pemeriksaan foto rontgen
🌼 Konsultasi kardiologi (umur 35 tahun keatas)
🌼 Konsultasi perioperatif (Jika diperlukan)
🌼 Persiapan saluran cerna (puasa 6-8jam preop, enema/obat pencahar, dll).
🌼 Pasien melepaskan: lensa kontak, gigi  palsu tidak permanen, alat bantu dengar, cincin/gelang, makeup/cutex kuku.
🌼 Pasien memberitahukan tentang pemakaian alat pacu jantung, plate, protese lainnya yang ada pada tubuhnya.
 3. Penandaan area operasi
🌼 Diutamakan pada operasi organ ganda
🌼 Menggunakan tinta yang tidak mudah terhapus
🌼 Pasien dihimbau untuk tidak merubah atau memindahkan tanda lokasi operasi

   Perawatan Pasca Operasi
 1. Bagi pasien rawat inap, dianjurkan untuk:
- Memperhatikan area luka, produksi drain bila terpasang.
- Memperhatikan ekstrimitas yang di blok anestesi.
- Minum obat, diet/nutrisi sesuai aturan.
- Lakukan mobilitas ekstrimitas segera sesuai anjuran.
- Tidak duduk / berdiri / meninggikan kepala sebelum waktunya khususnya pada pembiusan spinal.
 2. Untuk pasien rawat jalan, anjurkan untuk :
🌼 Tidak mengendarai kendaraan bermotor
🌼 Tidak mengoprasikan alat berat
🌼 Tidak mengkonsumsi alkohol
🌼 Memperhatikan ekstrimitas yang di blok anestesi
🌼 Memperhatikan area luka, produksi drain bila terpasang
🌼 Minum obat sesuai aturan
🌼 Kontrol sesuai jadwal
🌼 Segera menghubungi petugas kesehatan bila ada keluhan yang mengganggu

http://p2ptm.kemkes.go.id/

https://twitter.com/p2ptmkemenkesRI

https://www.instagram.com/p2ptmkemenkesri/
Twitter: @KemenkesRI
Instagram : @kemenkes_ri
Fanpage : KementerianKesehatanRI 

Comments

Popular posts from this blog

Akhirnya Aku Naik Mobil Tanpa Awak di The Breeze BSD City

FWD Launching Platform Digital SME Connect untuk UMKM

Bolu Kukus Nusa Rasa, Kue Rasa Special untuk setiap kebersamaan